Senin, 06 April 2015

Tentang Mila dan Ayu

Bingung juga mau memulai dari mana. Hanya saja sedang ingin menulis. Menulis tentang 2 bocah ini. Haha! Ingin tertawa sendiri rasanya kalau mengingat 2 santri ini. Ingin rasanya berbagi kepada semua bahwa aku, punya murid sehebat mereka, hanya saja bingung mau memulai darimana

Mereka muridku di SMA Al-Multazam. Ya, aku mulai ‘kembali menjadi keluarga’ di tempat ini setelah 4 tahun aku pergi menuntut ilmu di Surabaya. Banyak perubahan yang terjadi pada tempat ini. Sangat berbeda dengan 4 tahun yang lalu saat aku masih berlari-lari kecil di lapangan voli menggunakan seragam sekolah ini. Al-Multazam bukan hanya sekolah biasa. Dia juga Pondok Pesantren modern yang mengenalkanku pada Islam lebih dalam, mendekatkanku dengan Tuhanku Allah SWT. Gedungnya sudah jauh lebih besar, lebih teratur dan lebih megah. Santri dan siswanya juga sudah jauh lebih banyak daripada saat masaku sekolah dulu. Ah! Aku jadi rindu dengan sahabat 6 tahunku. Satu angkatan yang hanya terdiri dari 18 santri saja. Angkatan ter-sedikit sepanjang sejarah Al-Multazam :D hai zeventeen –begitu aku menyebut angkatanku- apa kabar kalian, Al-Multazam rindu dengan canda tawa kita. Kapan ini kita bisa bersama lagi? Tidur dalam satu atap, makan dalam satu nampan, bersama dalam satu ruangan mengenakan seragam yang sama. Semoga, akan ada yang menggantikan ke-gokilan kita! Haha.

And voila! Ternyata ada loh yang menggantikan ke-gokilan kita. Haha. Aku selalu tersenyum jika melihat angkatan ini. Mereka mengingatkanku pada angkatan kita, Zev! Aku lupa mereka angkatan ke berapa, sepertinya ke delapan. Dan disitu aku seperti mengaca pada diriku sendiri dan dessy sahabatku. Aku seperti melihat tingkahku saat zaman sekolah dulu. Aku dan Dessy seperti ada pada Mila dan Ayu. Entah aku ada di Mila atau Ayu, entah juga Dessy ada di Mila atau Ayu. Yang jelas, mereka terlihat sama bagiku

Mila dan Ayu. Aku tidak mengenal mereka begitu baik. Aku baru satu tahun berada disini dan aku butuh waktu untuk menghafalkan 300 lebih nama santri disini. yang jelas, sedikitpun aku tidak pernah menganggap mereka muridku. Mereka adikku. Adik dari orang tua dan latar belakang keluarga yang berbeda. Kami punya satu tujuan yang sama. Kami sama-sama ingin belajar. Kembali pada Mila dan Ayu

Orang bilang, mereka nakal. Orang bilang mereka pemberontak. Orang bilang mereka bukan santri yang baik. Menurutku? Entahlah. Mungkin iya. Karena aku merasa aku seperti itu. Aku pemberontak, aku nakal dan aku bukan santri yang baik. Memang iya. Aku sangat pemilih kepada siapa aku akan percaya, kepada siapa aku akan nurut. Aku akan dengan frontal menunjukkan bila aku sedang tidak suka akan sesuatu. Tidak pandai menyembunyikan perasaan. Jika aku suka akan kubilang suka, jika tidak maka aku bilang tidak. Begitupun Dessy. Dia orang yang sangat jujur akan perasaanya, dia orang yang sangat teguh pendiriannya, dia mungkin orang yang sangat kaku, tapi sebetulnya dia orang yang lembut. Dan sepertinya, aku melihat diriku dan Dessy ada pada Mila dan Ayu

Mungkin mereka nakal, mungkin mereka pemberontak, mungkin mereka bukan santri yang baik. Tapi mereka punya sisi yang orang hanya akan melihat sisi jeleknya saja. Mereka nakal, menurutku itu lumrah. Di umur seperti mereka pertumbuhan dan perkembangan selnya sedang dalam metabolisme yang menunjukka progres meningkat pesat. Menimbulkan efek berfikir cepat dan bertidak cepat walau terkadang tidak tepat. mungkin mereka memberontak, tapi mereka memberontak pada hal yang tidak mereka setujui. Menurutku itu juga sangat dimaklumi, mereka mungkin tidak setuju karena mereka tidak mengerti. Jelaskan saja dengan baik-baik dan dengan gaya mereka, yakin, mereka akan menerima dengan baik. Mereka bukan santri yang baik. Dalam hal apa? Mereka pintar, mereka bertanggung jawab. Jika tidak kenapa mereka dimasukkan dalam organisasi yang menghimpun seluruh santri?

Itu semua adalah tugas kita sebagai guru bukan? Sebagai pembimbing.
Membimbing mereka ke jalan yang benar.
Membimbing bukan menyeret.

Memberitahu mereka hal yang belum mereka ketahui.
Memberitahu bukan mendokrin.

Menegur apabila mereka salah.
Menegur bukan menghakimi.

Sepertinya aku tidak mengulas banyak tentang Ayu dan Mila. Aku malah menulis ngelantur kesana kemari, haha. Masa bodo! Entahlah, tiba-tiba aku ingin bercerita ttg mereka. Dan dengan bekerja sama dengan mereka, aku merasa timku kompak walau ada beberapa orang yang selalu mengusik. Entah memang kami yang salah dalam mengambil keputusan atau mereka syirik dengan keakraban kami.

Ah sudahlah, bukankah semakin kompaknya suatu tim berbanding lurus dengan banyaknya mulut yang mencerca? :)

ini beberapa foto tentang Mila dan Ayu. sepertinya aku punya beberapa foto tentang mereka. tapi sepertinya, aku lupa menaruh dimana hehe. jadi foto seadanya saja yah :))




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

[SKINCARE REVIEW] Skincare Clarice Clinic to the Rescue

Hai semuuaaaa   Assalamualaikum   Eh kebalik ya, harusnya salam dlu   Assalamualaikum   Hai semuaaaa   Gini harusnya S...