Kamis, 09 April 2015

Aku, dan Timku sie Acara

Halo! Sepertinya akan sedikit terlambat untuk menceritakan tentang ini. Hanya saja aku ingin bercerita lagi. Dan aku tidak pernah merasa bosan menceritakan ini kepada siapapun. Karena menurutku, aku bangga memiliki satu kisah dari beberapa kisah dalam hidupku.
Dan...Kisah ini di mulai sekitar awal November tahun lalu. Hahaha. Aku bahkan masih ingin tertawa kalau mengingatnya. Tuhan memang super keren, membuat jalan cerita yang bahkan tidak satu manusia pun bisa menebak jalan cerita apalagi endingnya. Well, saat itu ada rapat dengan Pengurus ISMA (Ikatan Santri Mahad Al-Multazam) begitu kami menyebutnya. Ya, dia semacam OSIS kalau di sekolah pada umumnya. Akan ada 1 acara besar yang akan di adakan di Pondok Pesantren kami. Yaitu Milad, semacam Anniversary Pondok kami yang ke 21 Tahun. Aku yang awalnya adalah panitia di bagian Sie Kesekretarian dengan Bili, tetiba saat reshuffle panitia Milad aku berada di posisi sie Acara dengan Alif. Hanya sebagai anggota. Bukan Koordinator. Dan, aku juga belum terlalu yakin dengan kemampuanku memimpin kalau memang aku menjadi koordinator di bidang sie acara. Secara... acara Milad itu acara besar, bukan acara main-main. Dan aku dipimpin oleh seorang koordinator yang, yah okelah aku tidak ingin menjelek-jelekkan beliau, hanya saja menurutku beliau kurang cocok dibidang ini, haha (kurang halus nggak bahasaku?)

Mulailah aku galau, ini acara besar, tapi aku berada di posisi yang kurang menguntungkanku. Aku berada di posisi seolah itu adalah nyawanya acara, tapi aku punya partner kerja yang, ah sudahlah jangan membahasnya. Hingga saat rapat ISMA, aku berdiskusi dengan Alif. Memilah dan memilih siapa yang pantas menjadi partner kerjaku. Jujur, saat itu aku tidak mengenal mereka satu persatunya. Aku mengandalkan Alif dan Mbak Evi –salah satu pengurus Pondok juga, dan Panitia tentunya- untuk mencarikanku partner. Hingga ketemulah nama, Ayu dan Himmah :D

Aku tidak tau bagaimana kinerja mereka. Setahuku, Ayu adalah anak yang seru. Hanya sebatas itu saja. Tentang kinerja, aku belum bisa menilai. Karena aku belum pernah bekerjasama langsung dengannya. Dan, Himmah...aku hanya tau dia adalah bendahara organisasi itu. Sudah. Selebihnya. Aku todak mengenal siapa mereka. Tapi aku yakin, mereka adalah pilihan Alif yang menurutnya tepat untuk kita ajak kerjasama. Haha :D

Dan benar saja. Aku bisa bekerjasama dengan baik bersama mereka. Ketambahan lagi anggotaku Mila dan Rinda. Awalnya Mila ada di bagian Bazar, dan Rinda ada di bagian penanggung Jawab Jalan santai. Tapi setelah acara mereka selesai, aku merekrut mereka menjadi bagian dari Tim ku. Dan aku merasa, lengkap :D
Aku tidak mau tahu menahu tentang siapa koordiantorku, yang aku tahu, aku punya tim yang bisa aku banggakan dan solid. Dengan senjata itu, aku ingin membawa mereka menjadi bagian pen-sukses acara besar itu

Ah, banyak sekali kenangan yang tergambar jelas di ingatanku hingga saat ini.  Menghabiskan setiap malam bersama mereka, menemani latihan para pengisi acra, hingga sangat larut, cek-cok sana sini. Hahaha, I miss those moments, guys.

Well, I may not Promise you a great Agenda, But I do hope you can learn many things from the nights that we have passed together :D














Senin, 06 April 2015

Tentang Mila dan Ayu

Bingung juga mau memulai dari mana. Hanya saja sedang ingin menulis. Menulis tentang 2 bocah ini. Haha! Ingin tertawa sendiri rasanya kalau mengingat 2 santri ini. Ingin rasanya berbagi kepada semua bahwa aku, punya murid sehebat mereka, hanya saja bingung mau memulai darimana

Mereka muridku di SMA Al-Multazam. Ya, aku mulai ‘kembali menjadi keluarga’ di tempat ini setelah 4 tahun aku pergi menuntut ilmu di Surabaya. Banyak perubahan yang terjadi pada tempat ini. Sangat berbeda dengan 4 tahun yang lalu saat aku masih berlari-lari kecil di lapangan voli menggunakan seragam sekolah ini. Al-Multazam bukan hanya sekolah biasa. Dia juga Pondok Pesantren modern yang mengenalkanku pada Islam lebih dalam, mendekatkanku dengan Tuhanku Allah SWT. Gedungnya sudah jauh lebih besar, lebih teratur dan lebih megah. Santri dan siswanya juga sudah jauh lebih banyak daripada saat masaku sekolah dulu. Ah! Aku jadi rindu dengan sahabat 6 tahunku. Satu angkatan yang hanya terdiri dari 18 santri saja. Angkatan ter-sedikit sepanjang sejarah Al-Multazam :D hai zeventeen –begitu aku menyebut angkatanku- apa kabar kalian, Al-Multazam rindu dengan canda tawa kita. Kapan ini kita bisa bersama lagi? Tidur dalam satu atap, makan dalam satu nampan, bersama dalam satu ruangan mengenakan seragam yang sama. Semoga, akan ada yang menggantikan ke-gokilan kita! Haha.

And voila! Ternyata ada loh yang menggantikan ke-gokilan kita. Haha. Aku selalu tersenyum jika melihat angkatan ini. Mereka mengingatkanku pada angkatan kita, Zev! Aku lupa mereka angkatan ke berapa, sepertinya ke delapan. Dan disitu aku seperti mengaca pada diriku sendiri dan dessy sahabatku. Aku seperti melihat tingkahku saat zaman sekolah dulu. Aku dan Dessy seperti ada pada Mila dan Ayu. Entah aku ada di Mila atau Ayu, entah juga Dessy ada di Mila atau Ayu. Yang jelas, mereka terlihat sama bagiku

Mila dan Ayu. Aku tidak mengenal mereka begitu baik. Aku baru satu tahun berada disini dan aku butuh waktu untuk menghafalkan 300 lebih nama santri disini. yang jelas, sedikitpun aku tidak pernah menganggap mereka muridku. Mereka adikku. Adik dari orang tua dan latar belakang keluarga yang berbeda. Kami punya satu tujuan yang sama. Kami sama-sama ingin belajar. Kembali pada Mila dan Ayu

Orang bilang, mereka nakal. Orang bilang mereka pemberontak. Orang bilang mereka bukan santri yang baik. Menurutku? Entahlah. Mungkin iya. Karena aku merasa aku seperti itu. Aku pemberontak, aku nakal dan aku bukan santri yang baik. Memang iya. Aku sangat pemilih kepada siapa aku akan percaya, kepada siapa aku akan nurut. Aku akan dengan frontal menunjukkan bila aku sedang tidak suka akan sesuatu. Tidak pandai menyembunyikan perasaan. Jika aku suka akan kubilang suka, jika tidak maka aku bilang tidak. Begitupun Dessy. Dia orang yang sangat jujur akan perasaanya, dia orang yang sangat teguh pendiriannya, dia mungkin orang yang sangat kaku, tapi sebetulnya dia orang yang lembut. Dan sepertinya, aku melihat diriku dan Dessy ada pada Mila dan Ayu

Mungkin mereka nakal, mungkin mereka pemberontak, mungkin mereka bukan santri yang baik. Tapi mereka punya sisi yang orang hanya akan melihat sisi jeleknya saja. Mereka nakal, menurutku itu lumrah. Di umur seperti mereka pertumbuhan dan perkembangan selnya sedang dalam metabolisme yang menunjukka progres meningkat pesat. Menimbulkan efek berfikir cepat dan bertidak cepat walau terkadang tidak tepat. mungkin mereka memberontak, tapi mereka memberontak pada hal yang tidak mereka setujui. Menurutku itu juga sangat dimaklumi, mereka mungkin tidak setuju karena mereka tidak mengerti. Jelaskan saja dengan baik-baik dan dengan gaya mereka, yakin, mereka akan menerima dengan baik. Mereka bukan santri yang baik. Dalam hal apa? Mereka pintar, mereka bertanggung jawab. Jika tidak kenapa mereka dimasukkan dalam organisasi yang menghimpun seluruh santri?

Itu semua adalah tugas kita sebagai guru bukan? Sebagai pembimbing.
Membimbing mereka ke jalan yang benar.
Membimbing bukan menyeret.

Memberitahu mereka hal yang belum mereka ketahui.
Memberitahu bukan mendokrin.

Menegur apabila mereka salah.
Menegur bukan menghakimi.

Sepertinya aku tidak mengulas banyak tentang Ayu dan Mila. Aku malah menulis ngelantur kesana kemari, haha. Masa bodo! Entahlah, tiba-tiba aku ingin bercerita ttg mereka. Dan dengan bekerja sama dengan mereka, aku merasa timku kompak walau ada beberapa orang yang selalu mengusik. Entah memang kami yang salah dalam mengambil keputusan atau mereka syirik dengan keakraban kami.

Ah sudahlah, bukankah semakin kompaknya suatu tim berbanding lurus dengan banyaknya mulut yang mencerca? :)

ini beberapa foto tentang Mila dan Ayu. sepertinya aku punya beberapa foto tentang mereka. tapi sepertinya, aku lupa menaruh dimana hehe. jadi foto seadanya saja yah :))




[SKINCARE REVIEW] Skincare Clarice Clinic to the Rescue

Hai semuuaaaa   Assalamualaikum   Eh kebalik ya, harusnya salam dlu   Assalamualaikum   Hai semuaaaa   Gini harusnya S...