Rabu, 07 Mei 2014

Online to Offline

KLUNG!
Suara yang cukup keras yang sepertinya bersumber dari tab internet mozilla-ku yang saat ini sedang membuka profil facebook-ku. Tidak ada salahnya aku mengalihkan sebentar pikiranku pada bunyi khas dari chat di sosial media itu. Siapa tau setelah aku sedikit bermain dengan sosial media dan berbincqang sebentar dengan teman yang aku kenal, aku akan mendapatkan inspirasi baru setelah berjam-jam duduk didepan layar putih dengan tulisan bertita hitam ini.
Ada getaran yang hebat saat ternyata kamu yang menyapaku. Tanda bulatan hijau di pojok kanan atas tab bar chat yang terbuka menandakan kamu sedang online. Dan foto profilmu yang terpampang jelas bersama wanitamu yang sekarang. Tenang, aku sudah biasa melihat hal itu, jangan merasa tidak enak.
Him: Busy nih ye (masih menyapaku dengan gaya yang sama)
Me: Yoi (jawabku singkat. Menutupi perasaanku yang sedang bahagia meletup-letup)
Him: Skripsimu nyampe mana, Put? (Ah shit! Kenapa harus bahas hal itu?)
Me: iya deh yang habis seminar
Him: Not that. Still remember our promising to get graduation together, don’t you?
Me: lagi nggak mood garap skripsi _sebut namanya_
Him: Why? (Sebenarnya aku meragu untuk menceritakan apa yang sebenarnya sedang menghambat pengerjaan skripsiku. Tapi, sepertinya aku merindukan nasihat dan kata-kata semangatnya yang sangat cerdas. Jika hal itu belum berubah).
Me: Well, I’m in my project now
Him: oh iya! Novel ya? Ah mana janjimu, novelis? Will you still write my name even we’re not together again?
Me: Yes, I will. Ah, why do I have so many promises to you :’))
Him: Well, it means God doesn’t let us to be disconnect
Me: hey, don’t be selfish
Him. Oke I won’t. Apa yang ganggu kamu sih sampe bikin kamu gag mood nyekripsi, then?
Me: Aku pengen keluar dari jalanku. Basic ku pendidikan biologi, tapi aku pengen jadi penulis, pengen bisa handal bikin kue dan punya toko kue. A full time writer and a baker, problem?
Him: nope. Menurutku sih ya, Put. Just do as you wish. Mungkin kamu bosan dengan jalanmu sekarang. Okelah, sesekali kamu boleh berbelok dan melihat-lihat hal sekitar, mencoba hal baru. Tapi selesaikan apa yang menjadi kewajibanmu. Jangan hanya terus menuntut hakmu. Mangatlah! You seem don’t like the one that I always recognize, cheerfull girl!. Bolehlah mengeluh sesekali tapi kemudian maju lagi dengan beban yang lebih ringan. Jangan menyerah, nggak ada salahnya untuk mundur selangkah. Kita butuh itu untuk dapat lompat 5 kali lebih jauh. The journey of a thousand miles start with a single step. Universe blesses your wish, if you sure it makes you happy :’))

See? Dia selalu cerdas kan?
Aku tersenyum sambil kemudian mengatakan terimakasih atas semangat yang diberikannya. Lalu,

Offline 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

[SKINCARE REVIEW] Skincare Clarice Clinic to the Rescue

Hai semuuaaaa   Assalamualaikum   Eh kebalik ya, harusnya salam dlu   Assalamualaikum   Hai semuaaaa   Gini harusnya S...