Minggu, 31 Maret 2013

Biar Allah yang bawa 'dia' ke rumah, Mbak :)


*di ruang keluarga, aku dan ibu lagi selonjoran depan televisi sambil menikmati acara TV 
ibu: temenmu yang katamu uda nikah apa kabar mbak?
me: baik kok bu. kmaren habis sms an. ya, kayak e dia belum mau ngaku kalo dia nikah
ibu: iya ta? knpa?
me: nggak tau. malu paling sama temen-temennya. padahal suaminya ganteng lo buk
ibu: uda kerja apa masih kuliah, mbak?
me: ustadz buk. keren kan?
ibu: lha kamu? pacarmu anak mana?
me: belum ada buk
ibu: masa masi belum bisa pindah ke lain hati dari yang lalu itu
me: nggak kok. cuma belum nemu yang 'klik'
ibu: yaaa saran ibu aja. kalo nyari pacar jangan main-main. uda besar gini. uda gag jamannya main-main, uda harus serius.
me:.....
ibu: paling nggak agama sama umumnya harus tinggi-berimbang. yang sholeh, profesinya jelas. bukannya ibuk matre, tapi ya untuk kedepannya juga bagus kan.
me: ya nyarinya yang susah buk
ibu: gag usa nyari, minta sama yang maha bikin manusia aja. kalo doaya tulus, yakin, istiqomah, dikasi kok. Allah nggak pelit
me:...
ibu: kamu kuliah aja yang bener, doa yang tulus. gag usah nyari. biar Allah yang bawa dia ke rumah

dan setelah percakapan iitu, percakapan beralih ke acara TV yang sedang kami lihat.

denger ibuku ngomong kayak gitu, nggak tau kenapa somehow aku jadi tenang banget. ada kedamaian pokoknya. dan sampe sekarang kata-kata ibuk masi terngiang dan teringat jelas

sayang ibu :*

Kamis, 07 Maret 2013

I'm free *hulalaahulalaa



Hai all :p lama nih gag nyamperin blog. Tugas mahasiswa semester tua semakin menggila. Rasanya tiap hari di jejelin tugas dan di kejar deadline itu kayak idup tinggal besok aja. Deadline di mana-mana, tugas segitu numpuk! Huft! Okelah. Ini lah proses akhir di studiku untuk level sarjana. Semogaaaaa semogaaaaaa semogaaaaaa aja aku cepet lulus daaaan ya, pergi jauh-jauh mencari kehidupan yang baru [ atau mencari hati yang baru tepatnya *o.o.ooooow :D]

Apa kabar dia ya? Wkwk. Sering sih ketemu dia di kampus. Sering sih ngeliat dia keliatan ngampus. Jelas! Kita sekampus oke. Kita se-Unesa :D tapi hebatnya aku uda nggak lagi ngerasa kayak dulu lagi. Ini nih yang sebenernya mau aku share.
No more hoping him
No more liking him
No more loving him
No more, no more and no more! And I’m free! Truly free! *hulalaaaa *joget-joget depan laptop

Udah nggak ada lagi sejarahnya sembunyi-sembunyian.
Udah nggak ada lagi ceritanya nggak sapa-sapaan

Mau nyapa? Ya sapa aja
Mau becanda? Ya becanda aja

Nggak ada lagi getaran hebat yang dulu pernah jadi in aku sindrom tiap ketemu dia di kampus
Nggak ada lagi takut-takutan kalo lagi ngobrol
Semuanya jadi lepas aja! Jadi berasa bebas sepenuhnya
Jadi berasa lahir kembali
Dengan pribadi yang baru. Eh bukan deng. Bukan pribadi yang baru sih. Mungkin lebih tepatnya dengan hati yang baru. Bwahahaha :D)

Entahlah, rasanya enak banget bisa jadi diri sendiri lagi. Rasanya enak aja jadi aku lagi. Cuek ini itu, nggak perlu ada rasa sakit hati, nggak perlu ada rasa takut untuk di sakiti. Yang lalu? Ya udah lah. Mungkin ya emang itu jalan yang emang aku harus lewati. Memang scenario Tuhan yang harus aku jalankan.

Sesakit apapun itu,
Sekeras apapun itu,
Sepahit apapun itu,
Udah lah lewatin aja, jalanin aja. Toh aku masih bisa hidup sampe sekarang. Bahkan hidup dengan keadaan yang lebih baik sih menurutku. Kalian nggak akan pernah ngerasain segernya menghirup udara kebebasan (*read: kebebasan hati) sebelum kalian tau gimana seseknya di belenggu :D
Dan untuk bisa mendapatkan kenikmatan luar biasa itu, memang mungkin kita harus merasakan pahitnya hidup sampe mungkin berasa pengen mati. Aku nggak nggedabrus ini! Aku serius! Aku nggak bakalan bisa ngomong sebanyak ini sebelum aku pernah ngerasain sendiri.
Tepat setahun yang lalu, aku ngarep sama harapan-harapan yang gag jelas
Tepat setahun yang lalu, aku melabuhkan rasaku pada orang yang nggak jelas
Tapat setahun yang lalu, aku sering sedih, galau bahkan sampe nangis karena  hal yang nggak jelas dan nggak logis

Tapi sore ini, hidupku jadi lebih jelas
Semua terasa lebih segar
Aaaaaahh Tuhan memang keren! Dia memberiku cobaan seperti itu rupanya Dia sedang merindukan rayuan ku, bujukan ku padaNya. Karena mungkin kalo bukan dengan cara ini aku nggak bakalan menggelarkan sajadahku dan merayu Tuhan sampe segitunya :))
Untuk masalah membuka hati. Belum lah ya. Bukan karena aku belum bisa move on. No! hanya saja aku nggak mau tergesa-gesa untuk membagi hatiku dengan orang lain. Aku pun nggak merencanakan untuk membuka hati dalam waktu dekat ini. Sudah ku serahkan semua pada yang berwajib (read: Allah SWT) bwahahaha. Nggak perlu tergesa-gesa dalam mencapai keinginan. Yang aku kejar sekarang adalah bagaimana aku dapat dengan cepat, tepat dan cermat menyelesaikan studi S1 ku :))

Terimakasih Allah,
Atas semua rasa. Atas semua cobaan dan semua jalan yang pernah engkau buatkan dan titipkan untukku. Terimakasih atas semua hikmah yang pernah engkau rahasiakan dan telah mengungkapnya di waktu yang sangat tepat. Terimakasih Allah telah memberiku pelajaran super berharga tanpa harus membayar SPP :)) tiada Tuhan selain engkau dan Tiada Tuhan sehebat engkau :D *dalam hati *Allah lindungi dia, sayangi dia, permudahkan semua urusannya dan berkahi semua keputusannya. Amiin :D

[SKINCARE REVIEW] Skincare Clarice Clinic to the Rescue

Hai semuuaaaa   Assalamualaikum   Eh kebalik ya, harusnya salam dlu   Assalamualaikum   Hai semuaaaa   Gini harusnya S...