orang asing yang merelakan waktunya bersamaku
orang asing yang dipertmukan dengan Tuhan, dan menghabiskan harinya bersamaku
orang asing yang -entah kenapa- merelakan telinganya mendengar keluh kesahku
orang asing yang juga -entah kenapa- membagi suka dukanya denganku
:))
sepertinya kata bahagia tidak cukup menggambarkan rasa bangga terhadap pilihan Tuhan terhadap empat manusia asing yang berasal dari daerah yang berbeda seperti kalian.
membagi waktuku dengan kalian,
membagi hariku dengan kalian
menceritakan kisahku dengan kalian
menjadi saksi hidup kalian
adalah hal yang paling nggak pernah terfikir olehku. sedikitpun, tidak pernah ku tuliskan dalam my life mind map bahwa ingin bersahabat dengan kalian
entah kenapa aku ingin menulis tentang kebersamaan kita yang tak panjang ini. dan yang aku sangat herankan adalah, kita orang asing kan ya? tapi kita mampu menghadapi beberapa semester yang seperti ombak ini dengan ya, sebut saja senyum, tawa, tangis, bingung, sedih dan lain-lain
setelah kita tidak lagi memakai almamater itu
setelah kita tidak lagi menginjakkan kaki di kelas yang dingin itu
setelah kita tidak lagi bertemu dan mendengar hectic-nya kelas International
setelah kita tidak lagi menikmati senja singkat di danau kampus sambil menikmati makaroni pedas kesukaan gembul, mendengar celotehan konyol dora, curhatan nina, perkataan jujur mbaqani dan suaraku yang -anggap saja- sedikit sumbang
setelah kita tidak lagi menjatuhkan sujud kita di masjid dekat kampus
masihkan kalian akan menyebut namaku dan memanggilku dalam doa dan memori kalian,
wahai orang asing?
sincerely,
penulis aneh yang sedang meredam bahagianya yang meletup-letup :')
